samedi 11 février 2012

Hanya tulisan dari jenuh di apitan menit dan detik.

Jeritkan namaku, jeritkan di dalam relung yang sayup.
Jeritkan diantara sepi yang ramai,
Jeritkan diantara gelap yang benderang.
Oh! Mungkin tak sudi terngiang nama yang merindumu. Acuh.
Dari pojok dimensi yang berbeda, aku menusuk menatap.
Meskipun tak gamblang dan tak asa merengkuh.
Diam diam di balik sembunyi aku mengagumimu.
Aku dungu, kau bulan bergandeng bintang.
Aku bodoh, kau melangkah dengan lantang.
Menyapu desir nafsuku yang mengambang sayu,
Bagai diserbu tentara seribu berbanding satu.

Telanjangi aku dengan senyummu, cumbu aku dengan tatapanmu.
Yang aku tahu ini hanya maya lalu,
ilusi fana dari syaraf cemburu
Yang terbakar oleh api rindu.
Bibir menyangsikan kealfaan ragamu.
Kau hanya satu diantara jutaan bintang biru,
yang berhasil mengunci laju hati meragu,
Merasuk senyap yang gaduh dalam rayu.

Aucun commentaire:

Enregistrer un commentaire